"Buatlah bahtera itu dengan pengawasan petunjuk wahyu kami. Orang-orang yang bai'at kepada Engkau, sesungguhnya mereka bai'at kepada Allah, tangan Allah ada diatas tangan mereka" ( Haqqani Taqrin Bar Waqiah Wafat-e-Bashir)
Hz. Ahmad a.s diperintahkan untuk mengambil bai'at dari orang-orang.
Bai'at yang pertama diselenggarakan di Kota Ludhiana pada tanggal 23 Maret 1889 di rumah seorang mukhlis bernama Mia Ahmad Jaan. Dan orang yang bai'at pertama kali adalah Hz. Maulvi Nuruddin ra.
Pada hari itu kurang lebih 40 orang telah bai'at. Setelah itu berangsur-rangsur sekian banyak yang bai'at.
(Disampaikan oleh H. M Syaeful Uyun)
Tenjowaringin-Senin (23/03/2015) Menjelang shalat Maghrib sudah terlihat duyunan anggota dari berbagai cabang yang ada di Desa Tenjowaringin memadati halaman Masjid Baitturahim.
Peserta terlebih dahulu mengisi form daftar hadir yang sudah disediakan oleh panitia, antrian ditempat pendaftaran terlihat tertib, masing-masing peserta mengisi form tersebut sesuai asal Cabang. Ada cabang Citeguh selaku tuan rumah, Wanasigra Pusat, Sukasari, Cigunungtilu, Bojongsirna, Wanasigra Wetan dan Kersamaju.
Acara dimulai tepat Pukul. 19:30 WIB dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh ketua Jemaat Cabang Bojongsirna Bpk. Yusuf Ahmad Sobirin, diteruskan dengan pembacaan Nazm oleh Qaid Majelis Cabang Citeguh Bpk. Kamal Yusuf. Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan dari kordinator Murobbi Bpk. Dodi Kurniawan menyampaikan "Bahwa Tenjowaringin diberikan sebuah karunia dengan adanya orang-orang yang akademik seperti Alm. M. Edjen"
Sebelum acara inti dimulai yaitu siraman rohani, terlebih dahulu ditampilkan sebuah nadom yang berjudul "Nepangkeun Ahmadiyah", oleh anak-anak Athfal dari Madrasah Diniyah Imamuddin Wanasigra, dilanjutkan dengan nadom yang berjudul "Masih Mau'ud", sebuah nadom yang disusun oleh Bpk. Dodi Kurniawan, dan dibacakan oleh Nasirat.
Setelah itu dilanjut dengan hafalan surat-surat pendek beserta artinya, tajwid, dan ilmu Nahwu, oleh anak-anak Wustho (Tingkat SMP) Madrasah Imamuddin.
Panitia menyampaikan bahwa peserta yang hadir lebih dari 900 orang dari berbagai cabang yang ada di Desa Tenjowaringin.
Tibalah pada acara ini yaitu siraman ruhani yang disampaikan oleh H.M Syaeful Uyun Mubaligh Ahmadiyah wilayah Jabar 7, dengan tema "120 tahun Jemaat Ahmadiyah Internasional, 90 tahun Jemaat Ahmadiyah Indonesia"
"Tanggal 23 Maret 1889, yaitu tanggal dimana Hz. Masih Mau'ud menerima bai'at, dan tanggal itu juga bisa disebut hari diletakannya pondasi Jemaat Ahmadiyah"-Ujar H.M Syaeful Uyun.
Mubaligh Wilayah juga mengulas perspektif kenabian yang disandang oleh Hz. Masih Mau'ud a.s.
Jika ingin merubah paham seseorang, maka kita harus mempunyai 100 kepahaman, menurutnya warga anggota Ahmadiyah harus tau betul tentang teologi kenabian ini, dan harus mampu menyampaikannya kepada kalangan umum bahwa pengertian Nabi yang disandang oleh Hz. Masih Mau'ud adalah Nabi jenis kenabian baru tetapi bukan Nabi baru, jenis kenabian ini diperoleh dengan jalan fana fir rasul dan fana fillah (Q.S:4:69). Ini sangat penting untuk diketahui oleh segenap lapisan anggota Jema'at yang dapat mengikis kesalah pahaman terhadap Ahmadiyah.
Diakhir tausyiahnya, H.M Syaeful Uyun bercerita tentang pertemuan dengan tim penanganan Ahmadiyah Banjar di kantor MUI, menurutnya pertemuan itu bukan memenuhi hak warga Ahmadiyah mendapatkan hak-hak beragama. Tetapi pertemuan itu hanya mengintimidasi warga Ahmadiyah agar tunduk kepada SK Walikota Banjar yang membekukan Jema'at Ahmadiyah di Kota Banjar.
Tak terasa waktu sudah larut malam, acara demi acara telah selesai dilaksanakan, jam di dinding Masjid Baitturahim sudah menunjukan Pukul. 21:00 WIB lebih, walau mustami masih asyik mendengarkan ceramah dari Mubaligh Wilayah, akan tetapi karena keterbatasan waktu dan lain hal acara ditutup dengan doa oleh Mln. Yahya Sumantri Mubaligh Ahmadiyah cabang Singaparna, yang turut hadir bersama Mubaligh Wilayah Jabar 7.
Usama Ahmad Rizal