Selasa, 24 Maret 2015

Ratusan Anggota Ahmadiyah Tenjowaringin Peringati Hari Masih Mau'ud

"Buatlah bahtera itu dengan pengawasan petunjuk wahyu kami. Orang-orang yang bai'at kepada Engkau, sesungguhnya mereka bai'at kepada Allah, tangan Allah ada diatas tangan mereka" ( Haqqani Taqrin Bar Waqiah Wafat-e-Bashir)

Hz. Ahmad a.s diperintahkan untuk mengambil bai'at dari orang-orang.
Bai'at yang pertama diselenggarakan di Kota Ludhiana pada tanggal 23 Maret 1889 di rumah seorang mukhlis bernama Mia Ahmad Jaan. Dan orang yang bai'at pertama kali adalah Hz. Maulvi Nuruddin ra.
Pada hari itu kurang lebih 40 orang telah bai'at. Setelah itu berangsur-rangsur sekian banyak yang bai'at.
(Disampaikan oleh H. M Syaeful Uyun)

Tenjowaringin-Senin (23/03/2015) Menjelang shalat Maghrib sudah terlihat duyunan anggota dari berbagai cabang yang ada di Desa Tenjowaringin memadati halaman Masjid Baitturahim.

Peserta terlebih dahulu mengisi form daftar hadir yang sudah disediakan oleh panitia, antrian ditempat pendaftaran terlihat tertib, masing-masing peserta mengisi form tersebut sesuai asal Cabang. Ada cabang Citeguh selaku tuan rumah, Wanasigra Pusat, Sukasari, Cigunungtilu, Bojongsirna, Wanasigra Wetan dan Kersamaju.

Acara dimulai tepat Pukul. 19:30 WIB dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh ketua Jemaat Cabang Bojongsirna Bpk. Yusuf Ahmad Sobirin, diteruskan dengan pembacaan Nazm oleh Qaid Majelis Cabang Citeguh Bpk. Kamal Yusuf. Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan dari kordinator Murobbi Bpk. Dodi Kurniawan menyampaikan "Bahwa Tenjowaringin diberikan sebuah karunia dengan adanya orang-orang yang akademik seperti Alm. M. Edjen"

Sebelum acara inti dimulai yaitu siraman rohani, terlebih dahulu ditampilkan sebuah nadom yang berjudul "Nepangkeun Ahmadiyah", oleh anak-anak Athfal dari Madrasah Diniyah Imamuddin Wanasigra, dilanjutkan dengan nadom yang berjudul "Masih Mau'ud", sebuah nadom yang disusun oleh Bpk. Dodi Kurniawan, dan dibacakan oleh Nasirat.
Setelah itu dilanjut dengan hafalan surat-surat pendek beserta artinya, tajwid, dan ilmu Nahwu, oleh anak-anak Wustho (Tingkat SMP) Madrasah Imamuddin.

Panitia menyampaikan bahwa peserta yang hadir lebih dari 900 orang dari berbagai cabang yang ada di Desa Tenjowaringin.

Tibalah pada acara ini yaitu siraman ruhani yang disampaikan oleh H.M Syaeful Uyun Mubaligh Ahmadiyah wilayah Jabar 7, dengan tema "120 tahun Jemaat Ahmadiyah Internasional, 90 tahun Jemaat Ahmadiyah Indonesia"

"Tanggal 23 Maret 1889, yaitu tanggal dimana Hz. Masih Mau'ud menerima bai'at, dan tanggal itu juga bisa disebut hari diletakannya pondasi Jemaat Ahmadiyah"-Ujar H.M Syaeful Uyun.

Mubaligh Wilayah juga mengulas perspektif kenabian yang disandang oleh Hz. Masih Mau'ud a.s.
Jika ingin merubah paham seseorang, maka kita harus mempunyai 100 kepahaman, menurutnya warga anggota Ahmadiyah harus tau betul tentang teologi kenabian ini, dan harus mampu menyampaikannya kepada kalangan umum bahwa pengertian Nabi yang disandang oleh Hz. Masih Mau'ud adalah Nabi jenis kenabian baru tetapi bukan Nabi baru, jenis kenabian ini diperoleh dengan jalan fana fir rasul dan fana fillah (Q.S:4:69). Ini sangat penting untuk diketahui oleh segenap lapisan anggota Jema'at yang dapat mengikis kesalah pahaman terhadap Ahmadiyah.

Diakhir tausyiahnya, H.M Syaeful Uyun bercerita tentang pertemuan dengan tim penanganan Ahmadiyah Banjar di kantor MUI, menurutnya pertemuan itu bukan memenuhi hak warga Ahmadiyah mendapatkan hak-hak beragama. Tetapi pertemuan itu hanya mengintimidasi warga Ahmadiyah agar tunduk kepada SK Walikota Banjar yang membekukan Jema'at Ahmadiyah di Kota Banjar.

Tak terasa waktu sudah larut malam, acara demi acara telah selesai dilaksanakan, jam di dinding Masjid Baitturahim sudah menunjukan Pukul. 21:00 WIB lebih, walau mustami masih asyik mendengarkan ceramah dari Mubaligh Wilayah, akan tetapi karena keterbatasan waktu dan lain hal acara ditutup dengan doa oleh Mln. Yahya Sumantri Mubaligh Ahmadiyah cabang Singaparna, yang turut hadir bersama Mubaligh Wilayah Jabar 7.

Usama Ahmad Rizal

Minggu, 22 Maret 2015

Silaturahmi Lewat Bola Voli

Wanasigra-(22/03/2015) Minggu pagi ada pemandangan yang tidak biasa di Wanasigra, tepatnya dilapangan bola voli Tumaritis.

Bermain bola voli, merupakan kegiatan rutin yang suka dimainkan setiap hari oleh para LI maupun Khuddam di Tenjowaringin.

Tapi kali ini kita kedatangan tamu dari Kp. Pagar Hurip, Cigalontang, Tasikmalaya, untuk melaksanakan pertandingan persabatan, sebelumnya tanggal 9 Maret 2015 tim bola voli Wanasigra mengunjungi kampung tersebut, dan ini merupakan kunjungan balasan juga.

Rombongan tiba di Wanasigra tepat pada Pukul. 09:00 WIB, setelah ber istirahat sebentar, akhirnya pertandingan pertamapun dimulai, dengan mempertandingkan tim putri dari Wanasigra dan Pagar Hurip.

Disela-sela permainan, kita berbincang-bincang dengan tamu, yang sebelumnya tidak kenal menjadi kenal, walau jarak Wanasigra dan Pagar Hurip lumayan jauh, tapi itu tidak jadi alasan untuk kita bisa bersilaturahmi.

Pertandingn putri memainkan 3 tim, yang dibagi kedalam tim A, B, dan C, setelah semua pertandingan putri telah selesai dilaksanakan, hujan pun turun dengan cukup deras.

Hujanpun tidak dapat menghentikan pertandingan, karena masih ada tim putra yang belum di mainkan.

Walau dalam kondisi hujan, tapi permainan dapat dialaksanakan, satu persatu pertandingan telah selesai dilaksanakan, pertandingan putra dibagi ke dalam 5 pertandingan dengan tim A, B, C, D dan E, ada yang menarik karena tim E dari Wanasigra diwakili oleh Athfal dengan melawan pemuda dari Kp. pagar Hurip

Akhirnya pertandingan yang ditunggu-tunggupun datang, yakni tim voli ball putra A wanasigra melawan Pagar Hurip, permainan yang sangat seru dan ketat itu walau dalam kondisi hujan, akhirnya dimenangkan oleh Wanasigra dengan skor 3-2.

Tapi walaupun kalah dan menang, semuanya tetap tersenyum karena ini hanyalah pertandingan persahabatan, selain melatih kemampuan bola voli bagi sang pemain, ini juga bisa menjadi ajang silaturahmi bagi kita.-Rizal






Sabtu, 21 Maret 2015

Peringati Hari Masih Mau'ud, Khuddam Tenjowaringin Mengadakan Turnamen Futsal

Tenjowaringin-Sabtu (21/03/2015) Pagi yang cerah dan bersahabat mengiringi perjalanan kita menuju lapangan Futsal BKJ yang ada di Cilawu, berjarak sekitar 6 kilo dari Desa Tenjowaringin.

Pertandingan Futsal kali ini berkonsep Turnamen yang diseharikan, tidak lain dan tidak bukan diselenggarakannya turnamen ini untuk menyambut (Ngaheah-heah) Hari Masih Mau'ud yang jatuh pada setiap tanggal 23 Maret.

Sabtu pagi, sekitar jam 08:00 WIB lapangan Futsal BKJ sudah penuh dengan warna-warni khas kaos tim masing-masing.
Acara ini diikuti oleh seluruh Majelis yang ada di daerah Tenjowaringin, dan ada juga dari Singaparna.

Semangat kepemudaan yang tak pernah hilang, mungkin kalimat itulah yang mencerminkan keadaan Khuddam yang ada di JABAR 7 saat ini.

"Semoga dengan dilaksanakannya turnamen Futsal ini bisa mempererat silaturahmi antar sesama anggota Khuddam yang ada di wilayah JABAR 7 khususnya"- Ungkap Qaid Wilayah Jabar 7 Bpk. Munawarman.

Turnamen Futsal yang diikuti oleh 11 tim ini sangat antusias sekali dan sangat seru
Tak terasa satu persatu pertandingan sudah selesai dilaksanakan, kini tinggal 2 tim lagi yang tersisa yaitu tim dari Majelis Citeguh dan Cigunungtilu, kedua tim ini berhasil masuk ke babak Final.

Siapa sangka tim yang awalnya tidak dijagokan masuk final, tapi nyatanya malah masuk final.
Pertandingan final dilaksanakan sekitar jam 13:00 WIB di lapangan pynil, pertandingan sebelumnya dilaksanakan di lapangan sintetis, pertandingan yang sangat seru dan ketat khas final itu disudahi dengan kemenangan tim futsal dari Majelis Citeguh dengan skor 7-3 Mubarak kepada pemenang.
Dan akhirnya Majelis Cigunungtilu harus mengakui kehebatan tim lawan, dan mendapatkan juara ke 2, Mubarak kepada pemenang.

Tak terasa waktu sudah menunjukan Pukul. 14:00 WIB dan semua pertandingan sudah selesai dilaksanakan, kemudian acara ditutup dengan pembagian hadiah.

Rizal

Minggu, 08 Maret 2015

Kesaksian Tokoh Agama Di Tenjowaringin Tentang Ahmadiyah

"Ahmadiyah itu Islam, sama seperti NU dan Muhammadiyah"-Ujar Ustadz Ana

Ust. Ana merupakan seorang tokoh Agama di Tenjowaringin, beliau tinggal di Kp. Cituak, tepatnya di ujung Desa Tenjowaringin.

Beliau biasa mengajar qiroat di tempatnya, dan banyak muridnya yang masih duduk di bangku SD, menjadi juara kecamatan untuk lomba seni baca Al-Qur'an, bahkan yang ke Kabupaten-pun ada.

Anak dari Bpk. Said ini, biasa melatih ilmu seni beladiri Pencak Silat di Wanasigra dan Cigunungtilu.

Menurut kesaksiannya, setelah sekian lama mengenal dan berinteraksi langsung dengan orang Ahmadiyah, katanya "Ahmadiyah adalah Islam".

Shalat mereka sama, syahadatnya sama, kitab-nya juga sama yakni kitab suci Al-Qur'an, saya pernah menjadi juri dalam lomba Agustusan, lombanya itu MTQ, dan banyak orang Ahmadi yang menjadi pesertanya.

Ketika melatih Pencak Silat di Wanasigra, saya suka mengajak murid saya untuk ikut ke sana, selain untuk melatih, supaya mereka juga bisa mengenal dan berinteraksi langsung dengan orang Ahmadiyah.

Di Desa Tenjowaringin hampir 80% warganya itu orang Ahmadiyah, dan mereka ikut andil dalam membangun Desa ini secara bersama-sama, bahkan saya juga sering melihat mereka suka melakukan aksi donor darah sukarela, sehingga Desa Tenjowaringin dijuluki sebagai "Desa lumbung darah"

Tanggal 5 Mei 2013, Ahmadiyah di Tenjowaringin di serang oleh se-kelompok orang yang anti dengan Ahmadiyah, penyerangan terjadi tengah malam.

Mereka berani meng kafirkan orang Ahmadiyah, saya sendiri yang sejak lama mengenal dan berinteraksi langsung dengan orang Ahmadiyah, tidak berani meng kafirkannya..!!

Orang Ahmadiyah, syahadatnya sama, shalatnya sama, kitabnya sama R. Islam dan R. Imannya sama, jadi apa yang mau di kafirkan..??

Sekelompok orang yang mengatas namakam Islam, yang menyerang Ahmadiyah, mereka juga berani merusak sarana ibadah seperti Masjid.

Masjid kan tempat shalat, dan shalat biasanya dilakukan oleh orang Islam, saya heran apakah yang merusak itu orang Islam atau bukan?

Hemat saya pelajarilah Ahmadiyah dari sumbernya langsung, kesalah pahaman tentang Ahmadiyah kebanyakan karena tau Ahmadiyah dari sumber yang salah.

Rizal Waqfeen

Kamis, 26 Februari 2015

Jangan Cemas Akan Kutuk Laknat Dunia

Janganlah cemas akan kutuk laknat duni, sebab kutuk laknat itu lama kelamaan akan hilang sirna dengan sendirinya laksana asap menipis dan hilang di udara.
Kutuk laknat itu tidak dapat mengubah hari jadi malam. Tetapi, kamu harus takut kepada laknat Tuhan yang turun dari langit, laknat yang jika menimpa seseorang akan menjadikan dia binasa di dalam kedua alam (yakmi di alam ini dan alam nanti, Peny.).

Kamu tidak dapat melindungi dirimu dengan sikap pura-pura (rua); sebab, Allah, Tuhanmu, dapat melihat sampai ke dasar lubuk hati manusia.
Dapatkah kiranya kamu memperdayai Tuhan? Maka buatlah dirimu lurus, bersih, dan suci; dan berdirilah dengan teguh, sebab apabila terdapat di dalam dirimu kegelapan walau sedikit saja, kegelapan itu akan menghalau semua cahaya nuranimu.

Dan, andaikan di sudut relung dadamu ada terselip ke angkuhan, ria, meninggikan diri ataupun kemalasan, maka kamu tidak dianggap sesuatu yang layak diterima Tuhan. Jangan-jangan nanti oleh beberapa hal yang kamu sangka karya baktimu, malah kamu sebenarnya menipu dirimu sendiri, dan beranggapan bahwa segala apa yang seharusnya kamu kerjakan telah kamu laksanakan.

Sebab, Tuhan menghendaki agar di dalam wujudmu terjadi revolusi yang dahsyat dan menyeluruh. Dia menuntut dari dirimu suatu maut, yang sesudah maut itu kamu akan Dia hidupkan kembali.

Segeralah berdamai antara satu sama lain, dan maafkanlah kesalahan saudaramu. Sebab, jahatlah orang yang tidak sudi berdamai dengan saudaranya.
Ia akan diputuskan perhubungannya, sebab ia menanam benih perpecahan. Tinggalkanlah keinginan hawa nafsumu dalam keadaan apapun, dan lenyapkanlah ketegangan antara satu dengan yang lain.

Walaupun seandainya kamu ada dipihak yang benar, bersikaplah merendah diri, seakan-akan kamu bersalah, agar kamu diampuni.
Lepaskanlah segala sesuatu yang bakal menggemukkan hawa nafsu, sebab pintu itu, yang melalui pintu itu kamu diperkenankan masuk tak dapat dilalui orang yang gemuk oleh hawa nafsunya.

Alangkah malangnya orang yang tidak mempercayai apa-apa yang difirmankan Tuhan dan yang telah kusampaikan kepadamu. Sekiranya kamu ingin agar Tuhan ridha kepadamu di langit, maka segeralah bersatu padu dan seakan-akan kamu sekalian antara satu dengan yang lain bagaikan saudara-saudara sekandang layaknya.

Di antara kamu sekalian yang paling mulia adalah dia yang paling suka memaafkan kesalahan saudaranya; dan malanglah dia yang bersi keras kepala dan tidak bersedia memaafkan kesalahan orang lain; maka ia bukan dari golonganku.

Hendaklah kamu senantiasa takut sekali akan laknat Allah, sebab Dia itu "Kudus dan Ghayyur" (sangat tinggi rasa hormat-Nya.)
Peroleh qurub-Nya atau kedekatan pada-Nya. Setiap orang takabur tidak akan dapat memperoleh  qurub-Nya, begitu jufa orang zalim, orang khianat, dan setiap orang yang tidak mempunyai rasa hormat terhadap nama Tuhan.

Barangsiap tergila-gila oleh keduniaan dan layaknya seperti anjing, semut atau burung nasar (tatkala ia melihat bangkai busuk), dan mereka sudah merasa puas oleh kesenangan dunia, mereka tidak dapat memperoleh qurub-Nya. Setiap orang yang tidak bersih matanya, ia akan tetap jauj dari Dia. Setiap orang yang hatinya tidak bersih, tidak akan menyadari adanya Tuhan.

Barangsiapa tinggal didalam gejolak api (penderitaan), ia akan diselamatkan dari apa itu.
Barangsiapa menangis demi Dia, ia akan dibuat tertawa gembira oleh-Nya. Barangsiapa memutuskan diri dari dunia demi Dia, ia akan menemukan Dia. Dengan kesungguhan hati, dan dengan penuh ketulusan serta dengan langkah-langkah  bersemangat jadilah sahabat Tuhan, agar Tuhan pun akan menjadi sahabatmu.

Perlihatkanlah belas kasih terhadap bawahanmu, istri-istrimu, dan saudara-saudaramu yang tak berbeda, agar kamu pun di langit akan dilimpahi kasih sayang.
Hendaknya kamu benar-benar menjadi kepunyaan-Nya, agar Tuhan pun menjadi kepunyaanmu.

Dunia ini tempat yang penuh dengan seribu satu macam bala bencana, yang di antara lain termasuk wabah ta'un; maka kamu sekalian hendaknya berpegang teguh pada tangan Allah, agar Dia menjauhkan bala bencana itu dari kamu.
Tak akan ada bencana timbul di atas permukaan bumi ini selama belum ada perintah dari langit; dan tidak ada bencana hilang lenyap selama belum turun belas kasih dari langit.

Oleh karena itu akan bijaksanalah apabila kamu berpegang kuat-kuat pada akar, dan bukan pada dahan.
Kamu sekalian tidak dilarang untuk berobat atau berikhtiar, akan tetapi yang dilarang ialah menggantungkan kepercayaan pada hal-hal itu.

Kesudahan-Nya adalah kehendak Allah jualah yang akan terjadi.
Bagi dia yang memiliki kekuatan berpegang pada sikap dan pendirian itu, kududukan tawakal adalah unggul daripada segala martabat lainnya.

(Sumber: Bahtera Nuh)

Sabtu, 21 Februari 2015

Delapan Ratus Ahmadiyah Tenjowaringin Peringati Hari Muslih Mau'ud

"Maka suatu kabar suka bagimu bahwa seorang anak laki-laki yang rupawan dan suci akan di anugrahkan kepada engkau.
Engkau akan memperoleh seorang putera yang pandai anak itu akan lahir dari benihmu dari keturunanmu sendiri. Ia bernama Imanuel dan Bashir ia telah diberi
roh suci dan bersih dari dosa
Seorang anak laki laki yang bagus dan suci akan datang sebagai tamu bagimu.

(Ilham terhadap Masih Mau'ud a.s saat beribadah pada suatu tempat yang khusus selama 40 hari di Hosyarpur).

Tenjowaringin: Jumat-20/02/2015 Tradisi memperingati hari besar Islam ataupun hari besar dalam Jemaat, budaya yang tak luput dari kegiatan keagamaan di desa Tenjowaringin ini.

Menjelang Shalat Maghrib tiba sudah terlihat duyunan anggota dari berbagai pelosok memadati halaman masjid Baiturrahim ini.
Antrian di tempat pendaftaran peserta terlihat tertib ,panitia sudah menyediakan kertas berisikan form daftar hadir dari masing masing
cabang. Ada Cabang Citeguh sebagai tuan rumah,Bojongsirna, Wanasigra pusat, Wanasigra Wetan, Sukasari ,Cigunungtilu dan Cabang Kersamaju masing masing mengisi
form tersebut sesuai asal cabangnya.

Acara dimulai Tepat pukul 19.30 WIB dengan pembacaan ayat Suci Al Quran oleh Sdr. Kamal Yusuf Qaid majelis Cabang Citeguh, di teruskan pembacaan Syair berbahasa Urdu oleh Ibrahim Aziz Ahmad siswa SMA Plus Al Wahid.
Kemudian dilanjutkan dengan laporan Ketua panitia Bp. Dodi Kurniawan menyebutkan Sebanyak 800 Anggota Ahmadiyah dari 7 cabang Jema'at yang ada di Desa Tenjowaringin tumpah ruah mengikuti kegiatan peringatan Muslih Mau'ud ini. Sebelum
Acara ceramah di mulai terlebih dahulu di tampilkan PIDACIL (Pidato Cilik) oleh Isty Jabatuddawat salah satu Nasirat siswi Madrasah Miftahul Khoer Cabang Citeguh berjudul Muslih Mau’ud putra yang di janjikan, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan nadom yang berjudul "Nasihat Bagi Athfal-Nasirat Dan Jema'at" oleh 5 Nasirat Citeguh, serta hafalan 10 Hadits pendek oleh 2 orang Nasirat.

Ceramah pertama oleh Mln Firmansyah Mubaligh pembina Jema'at Wanasigra, mengambil tema "Generasi Ahmadi yang
berkarakter ala Rasululah saw", Mln. Firmansyah menyampaikan " 30-40 tahun mendatang dunia akan
dikuasai oleh Asia (Indonesia, India, China) termasuk gerakan Waqf-E-Nou didalamnya, jadi kita harus menyiapkan generasi Ahmadi yang tampil unggul dan berkarakter"

Ceramah Ke dua di Sampaikan oleh Mubaligh Wilayah Jabar 7 Mln
H. Syaeful Uyun mengulas prespektif kenabian yang di sandang oleh Hadrat Masih
Mau’ud a.s dan pemahaman kenabian di kalangan umum begitu panjang lebar apa yang di sampaikan oleh Mubaligh Wilayah ini yang menurutnya warga anggota ahmadiyah harus mampu menjelaskan terhadap kalangan umum bahwa pengertian Nabi yang di sandang Hadrat Masih Mau’ud a.s adalah Nabi Ummati ,Zilunn Nabi, (Ghair tasry wa ghair
mustaqil) Kenabian yang tidak membawa syari’at dan agama serta tidak berdiri sendiri.

Kenabian jenis ini diperoleh dengan jalan fana fir rasul. (Q.S.4:69) ini penting di ketahui oleh segenaap lapisan anggota jemaat yang
dapatmengikis kesalahpahaman dalam mensikapi perbedaan antara Jemaat Ahmadiyah dan kalangan muslim lainya.

Menjelang pukul 21.20 Mubaligh wilayah bercerita pengalamannya beberpa hari yang lalu sewaktu beliau mendatangi KET MUI
BANJAR menurutnya ket MUI banjar ini sangat baik dalam menerima kunjunganya dalam
perbincangan dengan Ketua MUI pun penjelasan klasifikasi jenis-jenis kenabian menurut Ahmadiyah tak luput dari perbincangan hangat
ini.

Di akhir Mubaligh Wilayah bercerita tentang kunjunganya bersama Tim wilayah ke Kampung Naga untuk mengenal lebih dekat seluk beluk
tentang Kampung naga ini.
Banyak hal yang bisa dipelajari dari kampung naga ini salah satunya kepatuhanya terhadap wasiyat leluhur mereka akan berbagai hal.

Tak terasa waktu mulai larut, jam dinding di Masjid sudah menunjukan Pukul. 21.30 WIB meski mustami terlihat masih asyik dengan ceramah Mubaligh Wilayah
ini namun karena keterbatasan waktu dan lain hal acara berakhir dengan doa di pimpin langsung oleh Mubaligh Wilayah, dan di akhir acara ditutup dengan foto bersama segenap pengurus cabang yang ada di Tenjowaringin dengan Mubaligh yang ada di wilayah Jabar 7.

Penulis: Munawarman Ahmad
Editor   : Rizal Waqfeen

Pekan Athfal-Nasirat: "Membentuk Generasi Emas, Menyongsong Seabad JAI"

Wanasigra-Kamis, 19/02/2014 Pagi ini awan nampak mendung menggelayut di langit Kampung Wanasigra, nampak tak bercahaya
seiring musim penghujan.  Disaat orang lain mengisi hari libur dengan liburan ke berbagai tempat wisata, hebatnya Athfal dan Nasirat Wanasigra mengisi hari libur dengan berbagai jenis lomba kerohanian

Pukul 07:00 pagi para panitia dan anak-anak Athfal-Nasirat terlihat bergegas menuju Madrasah Diniyah Imammudin dimana acara
akan diselenggarakan. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati "Hari Muslih Mau'ud", adapun temanya ialah "Membentuk Generasi Emas, untuk menyongsong seabad JAI".
Terlihat jelas pula peran aktif Khuddam dan LI remaja, yang pada kesempatan ini anak-anak
dari SMA Plus Alwahid menjadi panitianya. Sebelum mengikuti lomba para peserta di bentuk hizeb/kelompok terlebih dahulu, dengan mentor para Khuddam dan LI remaja.

Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh Ananda Riki seorang Athfal yang masih duduk di kelas 6 SD, kemudian doa pembuka oleh Mln. Firmansyah selaku Mubaligh pembina Jemaat Wanasigra, dilanjut dengan pembacaan syair oleh anak-anak
Nasirat, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Janji Athfal dan Nasirat. Dalam acara sambutan Dodi Kurniawan, yang pada kesempatan ini mewakili ketua Jemaat Wanasigra memberikan sebuah cerita kepada anak-anak Athfal Dan Nasirat "Ada se-ekor
Panda yang mengatakan kepada yang lainnya, kalau saja usiamu 100 tahun maka aku memilih untuk hidup 100 kurang 1 hari. Mengapa? Karena aku tidak mau hidup tanpa
dirimu meski itu cuma 1 hari". Begitu juga dengan para sabat Nabi. Muhammad saw mengapa mereka (Radhiallahu 'anhum) tidak percaya kalau beliau saw wafat? Mengapa? Karena begitu berartinya beliau, sehingga mereka tidak sanggup hidup tanpa beliau saw, saking beratnya seseorang sampai orang lain menginginkan alangkah baiknya dirinya mati terlebih dahulu daripada hidup tanpa orang tersebut, dan itulah yang diperlihatkan Hd. Umar bint Khattab r.a dalam penolakan atas kewafatan beliau saw.

Sementara itu Rizqi Seftian selaku ketua panitia acara dan merupakan siswa dari SMA Plus Al-Wahid, dalam sambutannya menyampaikan total peserta yang hadir sebanyak 80 orang yang terdiri dari Athfal 33 dan Nasirat 47 orang.

Acara selanjutnya ialah lomba kerohanian, ada 4 macam lomba yang di lombakan yaitu MTQ, Syair, hafalan surat-surat pendek,
pidato, dan LCC (Lomba Cerdas Cermat). Untuk menghemat waktu maka perlombaan diadakan secara serental dan dilaksanakan di 3 ruangan/kelas Madrasah Diniyah
Imammudin. Para peserta lomba baik Athfal dan Nasirat terlihat antusias dan semangat sekali dalam mengikuti perlombaan, lomba demi lomba berjalan lancar dan penuh khidmat.

Tak terasa 3 jam telah berlalu, tinggal tersisa satu perlombaan lagi yaitu LCC (Lomba Cerdas Cermat), lomba LCC ini di bagi 2 yakni untuk Athfal dan Nasirat, untuk Athfal dipandu oleh para panitia Khuddam, sedangkan
Nasirat oleh LI.

Tak terasa jam dinding di Madrasah hampir menunjukan Pukul. 12:00 dimana para peserta harus rehat sejenak untuk melaksanakan shalat berjamaah yang kali ini dilaksanakan di Madrasah, karena Masjid Al-Fadhal Wanasigra masih dalam tahap renofasi.

Selepas shalat Dzuhur para peserta baik Athfal dan Nasirat bergegas menuju lapangan SMA Plus Al-Wahid untuk melaksanakan
kegiatan yang terakhir yaitu "Tarbiayat Walk", sebelum melakukan tarbiyat walk masing-
masing hizeb/kelompok membuat yel-yel terlebih dahulu.
Tarbiyat walk adalah adalah kegiatan tarbiyat outdoor dengan menggunakan konsep jalan santai, dimana para peserta nantinya akan
ditanya seputar pengetahuan dasar agama dll. di pos-pos yang sudah ditentukan oleh panitia, dalam kegiatan ini para peserta juga
didekatkan dengan alam serta lingkungan sekitar.

Seiring dengan bergesernya matahari kearah barat, tak terasa waktu sudah menunjukan Pukul. 14:30 dimana acara demi acara telah selesai dilaksanakan.
Sebelum pulang ke rumahnya masing-masing, acara yang terakhir ialah pembagian hadiah
sekaligus doa penutup.

Semoga dengan diadakannya lomba ini bisa menambah wawasan ilmu Agama, dan
menumbuhkan gairah dan semangat bagi Athfal dan Nasirat sebagai generasi muda untuk menyongsong seabad Jemaat Ahmadiyah Indonesia. Aamiin

Oleh: Rizal Waqfeen