Rabu, 21 Januari 2015

Pengalaman Donor Darah Dari Salah Satu Guru SMA Plus Al-Wahid

Pengalaman Donor Darah Dari Salah Satu Guru SMA Plus Al-Wahid
Kali ini salah satu Guru dari SMA Plus Al-Wahid akan membagikan pengalamannya seputar donor darah, guru itu ialah Dodi Kurniawan Spd. Pada 7 Januari 2014 telah dilaksanakan donor darah di bangunan SMA Plus Al-Wahid Kp. Wanasigra Des. Tenjowaringin kec. Salawu dan Kabupaten Tasikmalaya oleh PMI Garut, dan pada kesempatan itu Dodi Kurniawan mendapat kesempatan untuk mendonorkan darahnya yang ke 49 kali di usia 42 tahun.




Kata Dodi Kurniawan: "Donor darah pertama saya kira-kira tahun 1998-an untuk Ibu di RSUD Tasikmalaya, sebelumnya saya selalu gagal melakukan donor darah karena masalah berat badan alias kurus kering :) (ungkapnya sambil tersenyum). Sejak tahun 1998 mulai rutin ikut donor darah meski adakalanya tersendat, saya juga biasa mengajak juniors dalam saat ikut donor, sebuah upaya menanamkan rasa cinta sesama dan berbagi. Ada rasa kurang nyaman kalau sudah lewat jadwal donor, semacam kecanduan, ketagihan, berbuat baik, anehnya meski seringkali abis cape atau kurang tidur tapi kalau pas jadwal donor, kondisi badan selalu siap donor.

Ada kebahagian tersendiri tiap kali telah melaksanakan donor, suatu kehormatan bisa berbagi dengan sesama, saya suka sekali slogan "Blood For Life" singkat namun sarat makna. Dan rasa bahagia sebagai pendonor terasa lebih waktu istri dan siswa-siswi Alwahid ikut serta jadi pendonor sukarela, semoga makin banyak Alwahidians yang bisa ikut bergabung dalam gerakan mulia "Blood For Life"- Ujar Dodi Kurniawan (Saat dihubungi sipenulis) Dodi Kurniawan mempunyai niat yang mulia yaitu pada tahun 2025 beliau mempunyai keinginan untuk bisa mendonorkan darahnya yang ke 100 kai, semoga pengalaman dan niat baik dari beliau bisa kita contoh.


Oleh: Rizal Waqfeen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar